KEWIRAUSAHAAN DAN PELUANG USAHA
BARU

DISUSUN
OLEH :
KELOMPOK
I
DEVIANTI
DKK
KELAS
: II.A
SEMESTER
IV
YAYASAN
PENDIDIKAN KURNIA JAYA PERTIWI AKADEMI
KEBIDANAN
ANDI MAKKASAU PAREPARE
TAHUN
AKADEMIK 2017
KATA
PENGATAR
Dengan menyebut nama
Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Panyayang, kami panjatkan puja dan puji
syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah, dan
inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah kami yang berjudul “ Kewirausahaan dan
Peluang Usaha Baru”. Guna memenuhi tugas dari mata kuliah Kewirausahaan.
Makalah kami ini telah kami susun dengan mengumpulkan materi dari
buku-buku dan internet. ucapan terima kasih kami tuturkan kepada Ibu Rahmatiah.S.ST. Selaku
dosen Pembimbing mata kuliah Kewirausahaan yang telah memberikan tugas kepada
kami.
Terlepas dari semua
itu, kami menyadari sepenuhnya bahwa
masih ada kekurangan baik dari segi susunan maupun kelengkapan meteri mengingat
kami masih dalam proses belajar. Oleh karena itu dengan hormat kami menerima segala saran dan kritik dari dosen
pembibmbing maupun pembaca agar kami dapat memperbaiki penyusunan makalah
penelitian kami yang berikutnya.
Akhir kata, kami berharap
semoga makalah penelitian kami ini dapat
memberikan manfaat maupun inpirasi terhadap pembaca.
Parepare, Mei 2017
Penyusun
DAFTAR PUSTAKA
Judul
Kata Pengantar
Daftar Isi
Bab I Pendahuluan
A.
Latar Belakang
B.
Rumusan Masalah
C.
tujuan
Bab II Pembahasan
A.
Asuhan Antepartum di Komunitas
B.
Standar Asuahan Antepartum
C.
Manajemen Asuhan Antepartum
Bab III Penutup
A.
kesimpulan
B.
Saran
Daftar Pustaka
BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang
Seorang bidan yang membuka praktek mandiri dapat disebut
juga sebagai wirausahawan. Dimana wirausahawan adalah seorang yang memiliki
keahlian menjual, mulai menawarkan ide hingga komoditas yakni layanan jasa.
Sebagai pelaku usaha mandiri dalam bentuk layanan jasa kesehatan dituntut untuk
mengetahui dengan baik manajemen usaha. Bidan sebagai pelaku usaha mandiri
dapat berhasil baik dituntut untuk mampu sebagai manajerial dan pelaksana
usaha, di dukung pula kemampuan menyusun perencanaan berdasarkan visi yang
diimplementasikan secara strategis dan mempunyai kemampuan personal selling
yang baik guna meraih sukses. Diharapkan bidan nantinya mampu memberikan pelayanan
kesehatan sesuai profesi dan mampu mengelola manajemen pelayanan secara
professional, serta mempunyai jiwa entrepreneur.
B. Rumusan
Masalah
Rumusan masalahnya ialah :
1. Apa yang dimaksud dengan
kewirausahaan?
2. Apa yang dimaksud dengan
kewirausahaan dalam kebidanan?
3. Bagaimana cara menciptakan peluang
usaha baru?
4.
Bagaimana
cara menciptakan peluang usaha baru dalam kebidanan ?
C. Tujuan
Tujuan dari penyusunan makalah ini
ialah selain untuk memenuuhi tugas dari mata kuliah kewirausahaan naumun tujuan
lain dari penyusunan makalah ini ialah :
1. Untuk mengetahui pengertian
dari kewirausahaan secara umum.
2. Untuk mengetahui kewirausahaan dalam kebidanan.
3. Untuk mengetahui cara menciptakan peluang usaha baru secara
umum.
4. Untuk mengetahui cara menciptakan peluang usaha baru dalam
kebidanan.
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Kewirausaha
1.
Pengartian
Kewirausahawan berasal dari dua suku
kata: wira dan usaha. Wira berarti
pejuang, pahlawan manusia unggul,, teladan, gagah berani, berjiwa besar, dan
berwatak agung. Usaha berarti berbuat sesuatu, melaksanakan , mengorganisir,
untuk mencapa tujuan. jadi wirausaha adalah kemamuan yang dimiliki oleh
seserang untuk melihat dan menilai kesempatan-kesempatan bisnis; menumpulkan
sumber daya yang diutuhkan untuk mengambil tindakan yang tepat dan mengambil
keuntungan dalam rangka meraih sukses.
2.
Manfaat Kewirushaan
Merumuskan manfaat
kewirausahaan adalah sebagai berikut:
a.
Memberi peluang dan kebebasan untuk
mengendalikan nasib sendiri
b.
Memberi peluang melakukan perubahan
c.
Memberi peluang untuk mencapai
potensi diri sepenuhnya
d.
Memiliki peluang untu meraih
keuntungan seoptimal mungkin
e.
Memiliki peluang untuk berperan
aktif dalam masyarakat dan mendapatkan pengakuan atas usahanya
f.
Memiliki peluang untuk melakukan sesuatu
yang disukai dan menumbuhkan rasa senang dalam mengerjakannya
3.
Fungsi Kewirusahaan
Setiap
wirausaha memiliki fungsi pokok dan fungsi tambahan sebagai berikut:
a.
Fungsi pokok wirausaha, yaitu:
·
Membuat keputusan-keputusan penting
dan mengambil risiko tentang tujuan dan sasaran perusahaan.
·
Memutuskan tujuan dan sasaran
perusahaan
·
Menetapkan bidang usaha dan pasar
yang akan dilayani
·
Menghitung skala usaha yang
diinginkannya
·
Menentukan permodalan yang
diinginkannya (modal sendiri dan modal dari luar)
·
Memilih dan menetapkan kriteria
pegawai/karyawan dan memotivasinya
·
Mengendalikan secara efektif dan
efisien
·
Mencari dan menciptakan berbagai
cara baru
·
Mencari terobosan baru dalam
mendapatkan masukan atau input, serta mengolahnya menjadi barang atau jasa yang
menarik
·
Memasarkan barang dan atau jasa yang
menarik
·
Memasarkan barang dan atau jasa
tersebut untuk memuaskan pelanggan dan sekaligus dapat memperoleh dan
mempertahankan keuntungan maksimal.
b.
Fungsi tambahan wirausaha, yaitu:
·
Mengenali lingkungan perusahaan dalam
rangka mencari dan menciptakan peluang usaha.
·
Mengendalikan lingkungan ke arah
yang menguntungkan bagi perusahaan.
·
Menjaga lingkungan usaha agar tidak
merugikan masyarakat maupun merusak lingkungan akibat dari limbah usaha yang
mungkin dihasilkannya.
·
Meluangkan dan peduli atas CSR
(Corporate Social Responsibility) . Setiap pengusaha harus peduli dan turut
serta bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial di sekitarnya.
4.
Prinsip-prinsip Kewirushaan
Dari
prinsip-prinsip entrepreneurship yang diungkapkan oleh Dhidiek
D. Machyudin, Khafidlul Ulum dan Leonardus Saiman, maka prinsip-prinsip
berwirausaha dapat disempurnakan menjadi 14 prinsip, antara lain:
·
mulailah dan jangan takut gagal;
·
penuh semangat;
·
kreatif dan inovatif;
·
sabar, tekun, tabah;
·
optimis;
·
membangun relasi dan network dengan
sesama wirausahawan;
·
bertindak dengan penuh perhitungan;
·
pantang menyerah;
·
ambisius;
·
peka terhadap pasar;
·
berbisnis dengan standar etika;
·
mandiri
·
jujur
·
peduli terhadap lingkungan merupakan
modal penting dalam mencapai kunci sukses berwirausaha.
B.
Peluang Usaha Baru
Peluang usaha terdiri dari dua kata yaitu ”
peluang ” dan ” usaha “. Peluang yang dalam bahasa Inggris di sebut dengan
opportunity yang memiliki arti sesuai dengan Kamus BesarBahasa Indonesia adalah
kesempatan. Secara sederhana peluang di artikan sebagai kesempatan muncul atau
terjadi pada satu peristiwa. Sementara itu, usaha memiliki pengertian berbagai
daya untuk mendapatkan apa yang di inginkan. Sehingga secara terminologis
pengertian peluang usaha adalah kesempatan yang dapat dimanfaatkan seseorang
untuk mendapatkan apa yang di inginkannya ( keuntungan – kekayaan – uang )
dengan memanfaatkan berbagai sumber daya yang dimiliki.
Jadi peluang usaha adalah sesuatu yang sangat penting karena
adanya peluang tentunya ada kesempatan untuk mencapainya, ingin membuka usaha
di bidang tertentu pasti akan melihat ada nggak peluangnya untuk memenangkan
pasar. Usaha apapun itu, dari bisnis modal
kecil sampai
yang membutuhkan modal seabrek, dari bisnis
sampingan hingga
bisnis utama, akan membutuhkan pertimbangan tentang potensi dan peluang
pasarnya.
C.
Kewirausaahan
dalam Kebidanan
Menurut Heri Wibowo (Buku Kewirausahaan ,
Heri Wibowo:2011), Kewirausahaan adalah sebuah mindset (pola
pikir) dan method (metode). Keduanya dapat berdiri sendiri
maupun bersama-sama. Sebagai mindset , kewirausahaan mewakili pola pikir,
asumsi dasar, nilai atau yang mendasari pemikiran kita. Ia adalah ‘sesuatu’
yang berbeda diantara stimulus dan respon. Ia adalah pembeda antara seorang
individu dengan individu lainnya. Mindset adalah hal yang berpotensi mewarnai
pemikiran-pemikiran dan tindakan-tindakan kita. Mindset wirausaha dalam hal ini
adalah pola pikir positif, pantang menyerah, selalu berusaha melihat peluang.
Selanjutnya, sebagai metode (method), tentu saja aktivitas wira usaha
memiliki langkah/cara/strategi tertentu untuk dapat sukses (tidak terlalu mudah
gagal). Dari sekian banyak kasus, tentunya ditemukan formula/rumus ideal
bagaimana cara memulai aktivitas wirausaha dengan baik, dalam arti berpeluang
mendapatkan profit sekaligus memiliki sedikit peluang untuk bangkrut. Metoda
dalam hal ini bagaimana aktivitas kewirausahaan ini dijalankan secara nyata
dalam kehidupan sehari-hari sehingga menghasilkan keuntungan bagi pengelolanya.
Secara umum metode ini juga dapat dibagi dua yaitu business content (jenis
bisnisnya/produk/barang), dan business context (yaitu perrangkat bisnisnya,
mulai dari manajemen keuangannya, pemasaran, sdm, dan lain-lain).
Penyusun menyimpulkan bahwa: kewirausahaan
dalam praktek kebidanan adalah Sebuah mindset (pola piker ) dan
method (metode) yang harus
dikuasai seorang Bidan sebagai wirausahawan dalam memulai dan/atau mengelola
sebuah usaha praktek profesional (Bidan Praktek Swasta maupun Klinik Bersalin)
dengan mengembangkan kegiatan-kegiatan berbasis kreativitas dan inovasi yang
dapat memenuhi kebutuhan klien, keluarga, dan masyarakat untuk
kemajuan/keberhasilan praktek profesional kebidanannya.
D.
Sumber Potensi Peluang Kewirausahaan
Pada Kebidanan.
Proses penjaringan ide disebut screening yang
merupakan suatu cara terbaik untuk menuangkan ide potensial menjadi produk atau
jasa riil. Adapun langkah-langkah dalam penjaringan ide (screening) ide
dapat dilakukan dengan cara :
1.
Menciptakan Produk Baru dan Berbeda
Produk dan jasa yang dibuat harus
menciptakan nilai bagi pembeli, untuk itu wirausaha harus benar-benar mengenal
perilaku konsumen di pasar. Ada dua unsur pasar yang perlu diperhatikan:
a. Permintaan terhadap barang/jasa yang
dihasilkan
b. Waktu penyerahan dan waktu permintaan
barang/jasa
Kemampuan untuk memperoleh peluang,
sangat bergantung pada kemampuan wirausaha untuk menganalisis pasar, yang
meliputi aspek:
·
Analisis
demografi pasar
·
Analisis
serta tingkah laku pesaing
·
Analisis
keunggulan bersaing pesaing dan kevakuman pesaing yang dapat dianggap dapat
menciptakan peluang
2.
Mengamati Pintu Peluang
Wirausaha harus mengamati
potensi-potensi yang dimiliki pesaing, misalnya:
a.
Kemungkinan
pesaing mengembangkan produk baru
b.
Pengalaman
keberhasilan dalam mengembangkan produk baru
c.
Dukungan
keuangan
d.
Keunggulan-keunggulan
yang dimiliki pesaing di pasar
Kemampuan pesaing untuk
mempertahankan posisi pasar dapat dievaluasi dengan mengamati
kelemahan-kelemahan dan resiko pesaing dalam menanamkan modal barunya.
Pintu peluang usaha baru dapat diperoleh dengan cara
(Zimmerer):
·
Produk
baru harus segera dipasarkan dalam jangka waktu yang relatif singkat
·
Kerugian
teknik harus rendah
·
Bila
pesaing tidak begitu agresif untuk mengembangkan strategi produknya
·
Pesaing
tidak memiliki teknologi yang canggih
·
Pesaing
sejak awal tidak memiliki strategi dalam mempertahankan posisi pasarnya
·
Perusahaan
baru memiliki kemampuan dan sumbe-sumber untuk menghasilkan produk barunya
3.
Memperhitungkan Risiko yang Mungkin Terjadi
Risiko pesaing, kemampuan dan
kesediaan pesaing untuk mempertahankan posisi pasarnya:
- Kesamaan dan keunggulan produk
yang dikembangkan pesaing
- Tingkat keberhasilan yang
dicapai pesaing dalam pengembangan produknya
- Seberapa besar dukungan
keuangan pesaing bagi pengembangan produk baru
Risiko teknik adalah kegagalan dalam
proses pengembangan produk. Sedangkan resiko finansial adalah kegagalan yang
timbul akibat ketidakcukupan dana.
4.
Bekal
Pengetahuan dan Kompetensi Kewirausahaan
Untuk menjadi wirausaha yang
berhasil, persyaratan utama yang harus dimiliki adalah memiliki jiwa dan watak
kewirausahaan. Jiwa dan watak kewirausahaan tersebut dipengaruhi oleh
keterampilan, kemampuan, atau kompetensi. Komptensi itu sendiri ditentukan oleh
pengetahuan dan pengalaman.
Wirausahawan adalah seseorang
yang memiliki jiwa dan kemampuan tertentu dalam berkreasi dan berinovasi, ia
memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu yang baru dan berbeda. Kemampuan
kreatif dan inovatif tersebut tercermin dalam:
- Kemampuan dan kemauan untuk memulai
usaha (start-up)
- Kemampuan untuk mengerjakan
sesuatu yang baru (creative)
- Kemampuan dan kemampuan untuk
mencari peluang (opportunity)
- Kemampuan dan keberanian untuk
menanggung resiko (risk bearing)
- Kemampuan untuk mengembangkan
ide dan meramu sumber daya
Kemauan dan kemampuan-kemampuan
tersebut diperlukan terutama untuk:
·
Menghasilkan
produk atau jasa baru
·
Menghasilkan
nilai tambah baru
·
Merintis
usaha baru
·
Melakukan
proses/teknik baru
·
Mengembangkan
organisasi baru
E.
Kewirausahaan Dalam Praktik
Kebidanan
1.
Defenisi
Bidan Praktek Swasta
Bidan praktek swasta merupakan
bentuk pelayanan kesehatan di bidang kesehatan dasar. Praktek bidan adalah
serangkaian kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan oleh bidan kepada
pasien (individu, keluarga, dan masyarakat) sesuai dengan kewenangan dan
kemampuannya.
Bidan yang melakukan praktek harus
memiliki SIPB sehingga dapat menjalankan praktek pada saran kesehatan atau
program. SIPB dikeluarkan oleh kepala dinas kesehatan kabupaten/ kota yang
seterusnya akan disampaikan laporannya kepada kepala dinas kesehatan provinsi
setempat dengan tenbusan kepada organisasi profesi setempat.
Jasa praktek bidan swasta biasanya
merupakan usaha yang dijalankan oleh seorang yang memiliki keahlian atau
berprofesi sebagai seorang bidan. Kadangkala usaha praktek bidan yang mereka
jalankan bisa menghasilkan pendapatan yang lebih dibandingkan dengan gaji
bulanan mereka. Beberapa jasa usaha ini adalah persalinan, imunisasi
balita, kesehatan ibu dan anak (KIA) yang meliputi pemeriksaan kehamilan dan
pemeriksaan balita tahap awal. Besarnya tarif biasanya disesuaikan dengan
kondisi wilayah mereka tinggal dan kesenioritasan yang mencangkup keahlian
bidan tersebut.
2.
Tujuan
BPS
a.
Umum
Untuk memberikan pelayanan kesehatan yang memadai dan mudah
dijangkau kepada masyarakat terutama ibu dan anak.
b.
Khusus
·
Untuk
membantu masyarakat mendapatkan pelayanan kesehatan yang optimal
·
Untuk
menerapkan ilmu yang sudah didapatkan
·
Untuk
mengembangkan usaha berupa penjualan jasa kepada masyarakat.
3.
Langkah-Langkah
yang Dilakukan Dalam Pengembangan Usaha
a)
Menjalin
komunikasi dengan orang lain
Maksudnya agar tidak ketingggalan
informasi diperlukan mata-mata dalam menjalankan usaha, tentunya mata-mata dalam
arti positif yaitu orang yang bertugas mengumpulkan informasi untuk mendukung
kemajuan usahanya. Memperluas jaringan komunikasi sangatlah penting selain
mempermudah mendapatkan informasi juga dapat memperluas daerah pemasaran.
b)
Berani
berinvestasi
Sebagai pemula dalam usaha dengan
dana/ modal yang terbatas, diharapkan untuk berani menjual asset sendiri yang
dapat menghasilkan uang untuk berinvestasi ataupun berusaha mengkredit uang
dengan orang lain dengan syarat harus adanya pertanggung jawaban untuk
melunasinya.
c)
Promosi
Dengan adanya promosi, masyarakat
dapat mengenal produk yang ditawarkan. Sehingga konsumen dapat tertarik membeli
produk yang telah dibuat. Para wirausahawan dapat mengambil alternatifnya
yakni, dengan mengikuti bazaar, karena bazaar adalah sarana promosi yang murah
dan dapat dijadikan momen untuk mengambil keuntungan. Setelah itu baru
mempersiapkan brosur ataupun spanduk.
d)
Dapat
memilih tempat yang strategis
Dalam hal memproduksi barang dan
penamaan tempat perlu adanya keunikan. Karena dengan keunikan suatu barang,
maka kemungkinan banyak konsumen yang mencari, dan semakin besar peluang untuk
mendapatkan keuntungan besar, dalam hal ini juga dapat memberikan nilai tambah
didalam penjualan produk ataupun memberikan nilai diskon apabila pembelian
banyak.
e)
Pertimbangkan
untuk mengembangkan bisni
Yakni dengan jalan waralaba lisensi
atau peluang bisnis ataupun distribusi wholesale.
f)
Strategi
untuk mendapatkan keuntungan besar
Seringkali para pemilik bisnis
berpikir bahwa untuk meningkatkan profit/ keuntungan maka mereka harus
menaikkan jumlah pelanggan mereka dan omset mereka/ total pendapatan kotor
mereka. Anggapan ini adalah salah, karena profit, omset, dan pelanggan
sebenarnya adalah hasil akhir yang tidak dapat diubah bila kewirausahaan tidak
mengubah srategi tersebut.
4.
Kewirausahaan
dan Networking
Penerapan networking dalam bidan pribadi (bidan
professional) dapat berupa: promosi dan pemasaran pelayanan bidan secara getok
tular untuk menjaring klien baru. Hal ini diperoleh ketika ada seorang klien
atau pasien yang merasa puas dengan pelayanan professional bidan tersebut
kepada klien maupun calon klien lain terutama yang mengalami ketidakpuasan
untuk pindah ke pelayanan professional oleh bidan tersebut. Promosi dan
pemasaran pelayanan bidan melalui jejaring media social. Bidan yang up to date
dengan teknologi kini dan tidak gatek dapat sharing informasi dan pengalaman
dan berkomunikasi dengan klien atau calon klien menggunakan media social
misalnya FB, Twitter, dan sebagainya.
5.
Sasaran
Sasaran bidan praktek swasta adalah masyarakat dari semua golongan.
Jasa bidan praktek swasta, membidik para ibu rumah tangga sebagai target pasar.
Pengguna layanan jasa praktek bidan swasta ini adalah ibu hamil, anak balita,
wanita usia subur, pasangan usia subur dan wanita-wanita yang mengalami masa
menopause. Layanan yang paling sering dibutuhkan adalah partus atau persalinan.
Bayi dan balita yang membutuhkan imunisasi juga bisa menjadi konsumen jasa
bidan swasta. Ibu hamil menjadi konsumen jasa bidan swasta. Ibu hamil biasa
memeriksakan kesehatan kandungannya. Ibu melahirkan bayinya dengan bantuan
bidan, hingga para ibu yang ingin mengimunisasikan bayi mereka ataupun para ibu
yang ingin mengikuti program.
6.
Strategi
Produk yang dipasarkan adalah berupa jasa pelayanan dibidang
kebidanan yang meliputi pelayanan pemeriksaan hamil, bersalin, nifas, bayi,
balita, dan KB. Strategi pemasaran yang dilakukan dapat melalui mulut ke mulut.
Sementara untuk memperkenalkan program unggulan senam hamil ditempuh melalui
promosi kesehatan dengan memperkenalkan senam hamil pada ibu yang melakukan
pemeriksaan antenatal tentang mamfaat dan keuntungan melakukan senam hamil.
Strategi yang ditempuh untuk dapat
menarik perhatian klien adalah dengan menjadi bidan yang professional, efektif
dan efisien dalam memberikan pelayanan, ramah, cepat tanggap terhadap keadaan
klien, tidak membeda-bedakan pasien, meningkatkan keterampilan agar dapat
memberikan pelayanan kesehatan yang bermutu tinggi serta menjalin kerja sama
dengan rumah sakit atau klinik untuk mempercepat penanganan bila terjadi kegawatdaruratan.
Biaya pelayanan yang terjangkau juga merupakan salah satu strategi pemasaran.
Dengan fasilitas pelayanan yang
memadai dan keramahtamaan petugas dalam memberikan pelayanan kepada pasien,
maka akan membuat pasien merasa nyaman dan puas dengan pelayanan yang
diberikan. Disini juga disediakan kotak saran tertulis jika pasien ingin
menyampaikan keluhan terkait pelayanan.
7.
Kendala yang Dihadapi BPS
Kendala yang dirasakan dalam usaha praktek bidan swasta ini
biasanya hanya seputar masalah teknis persalinan. Salah satu contohnya adalah
anjuran untuk sebelum saatnya mengejan tetapi ternyata pasien tidak
mengiindahkan dan tetap mengejan. Tentu hal ini sangat merepotkan apabila bidan
tidak terbiasa menangani hal seperti itu. Selain kendala di atas, untuk jasa
praktek bidan swasta yang berada di wilayah pedesaan, kendala yang sering
dirasakan adalah apabila ibu hamil tinggal di daerah pegunungan dan jalan
menuju daerah tersebut sulit dijangkau. Dalam hal ini memang sering terjadi,
mengingat rata-rata kondisi jalan daerah pedesaan tidak sebagus dan semudah di
kota.
Untuk jam praktek, mereka bisa
dibilang 24 jam penuh nonstop. Salah satu penyebabnya adalah proses
persalinan yang sering tidak bisa diperkirakan. Ini merupakan resiko
jika mereka benar-benar terjun di usaha ini.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Dalam kewirausahaan perlu adanya pengembangan usaha, yang
dimana dapat membantu para wirausahaan untuk mendapatkan ide dalam pembuatan
barang-barang yang akan dijadikan produk yang akan dijual. Dalam proses
pengembangan usaha ini diperlukannya jiwa seseorang wirausaha yang soft kill
yang artinya adanya ketekunan berani mengambil resiko, terampil, tidak mudah
putus asa asa, mempunyai kemauan terus belajar, memberi pelayanan yang terbaik
kepada konsumen, bersikap ramah terhadap konsumen, sabar, pandai mengelola dan
berdoa.
B. Saran
Sebagai Mahasiswi kebidanan yang ingin sukses dapat
menerapkan sifat kewirausahaan dalam profesi kita. Kewirausahaan khususnya pada
penyelenggaraan Bidan Praktek Swasta (BPS). Sehingga dapat terselenggara Bidan
Praktek Swasta yang dapat memberikan dukungan dalam pencapaian kesehatan
masyarakat
DAFTAR
PUSTAKA
Dimas,dkk.2011.Kewirausahaan
Untuk Mahasiswa Kebidanan.Jakarta : Trans Info Media.
Diakses
Pada Tanggal 24 Mei 2017
Diakses Pada Tanggal 24 Mei 2017
Satriani. 2016.http://
Kewirausahaan Dalam Praktek Kebidanan . www. Blogspot.co.id
Diakses pada tanggal 24 Mei 2017
Diakses
pada tanggal 24 Mei 2017
Tidak ada komentar:
Posting Komentar